Hancurnya atap rumah tangga pasti akan selalu membawa dampak buruk bagi setiap hubungan yang terikat di dalamnya, terutama; nasib kepada anak. Sejak kedua orang tua memutuskan berpisah, seorang gadis remaja bernama Kanaya Calista mulai mengenal hidup tanpa warna. Kakak laki-lakinya lama meninggalkan rumah akibat perseteruan ego yang saling tak mengalah. Sang ibu memilih pindah keluar kota bersama adik kesayangannya. Sementara sang bapak kabur setelah melakukan kesalahan fatal.

Di Rumah Biru Tua, Kanaya Calista berakhir seorang diri dengan keterpurukan dan kesulitan ekonomi. Demi melunasi biaya sekolah, banyak rintangan yang harus Kanaya tempuh untuk mengikuti ujian akhir. Namun nahasnya, takdir berkata lain sebab ketertarikan untuk melakukan tindakan konyol selalu memerintah tubuhnya. Hampir setiap hari coretan dalam lembaran cerita menuliskan kata pilu. Akankah Kanaya dapat bertahan dan membuktikan kepada dunia kalau tanpa keluarga, dia bisa berpijak di atas kakinya sendiri?